RSBI HARUS MAMPU KEMBANGKAN EKSISTENSI SISWA SECARA OPTIMAL

Senin, 28 Februari 2011


Banyuwangi-Empat pilar pendidikan yakni Learning to know,learning todo,learning to live together, and learning to be, adalah perwujudan aktualisasi dari filosofi eksistensialisme dan esensialisme (fungsionalisme), yang mendasari penyelenggaraan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Filosofi ini berkeyakinan bahwa pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitasi yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan (kreatif,inovatif dan eksperimentatif), mampu menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik.demikian dipesankan Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, MSi ketika membuka workshop Pengembangan Kurikulum SMP RSBI angkatan III se-Jawa Timur. Sabtu (26/2). Di SMPN 1 Banyuwangi.

Dipesankan lebih Jauh Bupati Anas, peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan potensi intelektual, emosional dan spiritual.peserta didik adalah asset bangsa yang berharga dan merupakan salah satu penunjang faktor daya saing kuat, yang secara potensial mampu merespon tantangan global. Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan berbagai sector kehidupan. Maka pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.

Peningkatan mutu sekolah bukan semata-mata dilihat dari bangunan gedung, tetapi bagaimana sistem pendidikan diperbaiki  dan ditingkatkan. “ Saya berharap kedepan RSBI  bukan hanya bahannya yang internasional tetapi  sikap dan tradisi internasional dapat dikembangkan peserta didik” kata Kang Anas.

Dicontohkannya, turis walaupun berpakaian tidak pantas bagi budaya kita, tetapi mereka punya tradisi mengisi sela-sela waktunya dengan membaca. Tradisi baca ini yang perlu dicontoh oleh kita semua, buka cara berpakaiannya. “ Saya berharap sekolah RSBI yang masih rintisan jangan sampai  menjadi rintihan” seloroh  Bupati Anas.

Kepada berbagai media Bupati Anas menjelaskan, apabila adakon sistensi pemerintah pusat  sampai jangka panjang maka pemkab akan konsistenmensuport program ini,  agar  menjadi ikon dan supporting bagi pendidikan lebih baik di Banyuwangi. Tentang revitalisasi SMPN 1 Banyuwangi gedung Bupati berharap agar segera direalisasi pemerintah pusat dan pemkab akan mensupport. Kedepan sekolah lain semisal genteng bisa ditingkatkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Workshop diikuti peserta dari Kraksan Probolinggo, Sedati Sidoarjo, Batu, Ketapang, sampan, Bangkalan, Lamongan, Dlangu Mojokerto, Kedamean Gresik, Pogalan Trenggalek, Geger Madiun dan Kawedanan Magetan (Humas).

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :