Sampel Urine Pebalap Tour de Ijen Dikirim ke Thailand

Kamis, 7 November 2013


BANYUWANGI - Sampel urine para pebalap peserta International Banyuwangi Tour de Ijen (BTDI) dikirim ke Thailand untuk dites. Pengiriman sampel urine tersebut sebagai bagian dari penegakan aturan anti-doping yang yang disyaratkan oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International/UCI).

"Tim kami sudah berangkat ke Thailand untuk mengirim sampel urine para pebalap peserta Tour de Ijen," ujar Ketua Panitia BTDI, Guntur Priambodo, Kamis (7/11/2013).

Di Thailand, sampel urine tersebut akan dites di National Doping Control Centre di Mahidol University, Bangkok, yang merupakan salah satu tempat yang diakui UCI untuk pengetesan sampel urine guna penegakan aturan anti-doping.

Guntur mengatakan, penegakan aturan anti-doping ini penting untuk menjaga sportivitas dalam pelaksanaan BTDI. UCI sebagai organisasi balap sepeda dunia juga melakukan penilaian secara ketat. BTDI sendiri sudah masuk kalender rutin (calendar of event) UCI.

"Kami memenuhi semua persyaratan UCI, termasuk penegakan aturan anti-doping. Pengecekan sampel urine juga terus masuk dalam pengawasan UCI dengan standar yang ketat. Kami ingin menjaga semangat olahraga (spirit of sport) yang ditopang oleh tingginya sportivitas," kata Guntur.

Dengan menegakkan aturan anti-doping ini, Guntur berharap UCI bisa terus meningkatkan poin untuk BTDI. Penegakan aturan anti-doping ini juga sekaligus meningkatkan kredibilitas lomba yang dilandasi pada nilai-nilai bersih alias fair play. Sehingga, ke depan lomba balap sepeda yang telah diselenggarakan sebanyak dua kali ini bisa semakin diminati oleh tim dalam dan luar negeri.

Seperti diketahui, pada ajang Tour de Ijen yang berlangsung sejak Sabtu-Selasa (2-5/11/2013), tim Tabriz Petrochemical Iran berjaya dengan membawa pulang dua gelar juara, yaitu kategori individu dan tim.

Pebalap Tabriz Mirsamad Poorseyedi Golakhoir berhasil merebut "yellow jersey" dalam lomba yang menempuh total jarak sejauh 606,5 kilometer dengan catatan waktu tercepat 16 jam 11 menit 43 detik.

Sedangkan dalam kategori tim, Tabriz Petrochemical mengukuhkan diri sebagai tim terbaik dengan membukukan total waktu 48 jam 47 menit 22 detik. Di ajang BTDI 2013, terdapat 14 tim dalam negeri dan 6 tim dalam negeri.

Sementara untuk raja tanjakan (red jersey) direbut Rahim Emami dari tim RTS Santic Taipei yang memenangi etape terakhir, selanjutnya "green jersey" (raja sprint) dikuasai pebalap Terengganu Cycling Malaysia, Mohammad Shahrul Mat Amin. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :