Sasar Kalangan Pelajar, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Sosialisasikan Keselamatan Perkeretaapian di Banyuwangi

Rabu, 25 Juli 2018


BANYUWANGI – Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan menggelar sosialisasi keselamatan perkeretaapian yang menyasar kalangan pelajar, Rabu  (25/7) di Hotel Aston, Banyuwangi. Sejumlah pelajar tingkat SMP dan SMA dari 41 sekolah di Kabupaten Banyuwangi ini tampak serius mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pemahaman keselamatan perkeretaapian ini.

“Kami ingin memberikan edukasi sejak dini kepada para pelajar tentang keselamatan perkeretapian. Diharapkan nantinya, mereka jadi bagian dari pelopor keselamatan,” beber Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Kemenhub, Edi Nur Salam.

Menurut Edi, kecelakaan yang melibatkan masyarakat  di jalur KA cukup tinggi. “Kita tidak pungkiri bahwa kecelakaan yang melibatkan masyarakat cukup tinggi. Dengan mengajak generasi muda untuk menggaungkan hal ini, ke depan ketertiban dan keselamatan perkeretaapian akan semakin baik, operasional KA juga semakin baik, sehingga akan terwujud zero accident,”  kata Edi.

Ditambahkan oleh Kasubdit rekayasa dan peningkatan  keselamatan KA, Kemenhub, Catur Wicaksono, usai kegiatan ini para peserta akan diangkat sebagai pelopor keselamatan perkeretaapian.

“Mereka juga akan kami fasilitasi ke dalam suatu grup sosial media. Berbagai sumbangsih atau ide kreatif yang mereka buat untuk menyuarakan keselamatan perkeretaapian, seperti video blog (vlog) bisa disalurkan melalui media yang ada di kami atau di event lainnya,” terang Catur.

Sosialisasi untuk para pelajar ini digelar selama dua hari. Sosialisasi di Hotel Aston ini akan berlanjut dengan kunjungan ke 3 sekolah di wilayah selatan Banyuwangi,  pada esok hari, Kamis (26/7).  Tim Kemenhub akan mendatangi sekolah - sekolah tersebut karena lokasinya berdekatan dengan perlintasan KA.

“Besok kami akan mengunjungi 2 SMP dan 1 SMA untuk memberikan sosialisasi yang sama. Yakni SMPN 1 Singojuruh, SMPN 18 Kalibaru dan SMAN 1 Glenmore. Mengunjungi ketiga sekolah ini dan memberikan pemahaman tentang perkeretaapian sangatlah penting. Sebab sekolah mereka berdekatan dengan perlintasan KA. Jika penghuni sekolah aware dan ikut menyuarakan kehati-hatian, akan berdampak baik bagi lingkungan sekitarnya,” kata Catur.

Sosialisasi yang diadakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub  ini merupakan program yang digelar sejak 2 tahun lalu. Selain pelajar yang menjadi segmentasinya, juga terdapat program khusus untuk operator dan kontraktor KA, serta instansi terkait seperti Dinas Perhubungan.

Hingga Juli 2018, terdapat 3 kabupaten yang mendapatkan sosialisasi, antara lain Malang, Bekasi dan Banyuwangi. Masih akan ada 5 kabupaten lagi di tahun ini yang mendapatkan sosialisasi serupa, yaitu Kabupaten Tegal, Kota Semarang, Yogyakarta, Lampung dan Padang. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah metode klasikal atau tatap muka, yang menjelaskan segala hal tentang KA termasuk keselamatan perkeretaapian. Ada pula dialog interaktif yang dirangkai dengan berbagai simulasi dan permainan.

Dalam 1 tahun ada 9 daerah operasi (DAOP) yang mendapatkan program sosialisasi ini. Banyuwangi sendiri masuk dalam DAOP 9. (*)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :