Sejumlah Pesurfer Indonesia Ungguli Pesurfer Asing

Senin, 27 Mei 2013


PESANGGARAN – Kejuaraan Red Island Banyuwangi International Surfing Competition 2013 berakhir sudah. Sejumlah pemenang telah dinobatkan sesuai divisi yang diikuti, mulai dari local, national hingga international division. Yang mengejutkan, di divisi internasional sejumlah pesurfer asal Indonesia bahkan berjaya dalam kompetisi yang berlangsung di Pulau Merah ini, mengungguli para pesurfer asing.

Di hari terakhir, tepatnya pada international division, Wayan Wiratama (Kuta, Bali) yang akrab disapa Wayan Kopling beruntung menyabet gelar Juara I. Posisi ke II dan III dilibas oleh Dharma Putra dan Dharma Yasa. Dua remaja berusia 20 tahun ini adalah saudara kembar asal Legian Bali yang serius menggeluti olahraga selancar ini sejak lama. Selanjutnya di peringkat ke IV diduduki  pria asal Legian Bali, Daniel Amar.

Sebelumnya, pada hari pertama yang diikuti 39 pesurfer lokal, terpilih 4 orang pemenang. Juara I diraih Huma’an asal Grajagan dengan score 40,2, dilanjutkan di posisi runner up Ivan Tri dari Banyuwangi dengan score 39,5. Juara III ditempati Bimakalani asal Grajagan (25,4) dan disusul Mulyono asal Jember di posisi ke 4 dengan score 24,5.

Di hari kedua, dimana pesurfer nasional berlaga, Andre Julian asal Cimaja, Jawa Barat menduduki posisi pertama dengan score 52. Di posisi kedua ada Raju Sena asal Denpasar, Bali (31,5). Disusul secara berturut-turut Rizky Eka Prasetya dari Denpasar (28,3) dan Zaenal asal Jember (24,6). Seluruh pemenang  memperoleh hadiah berupa piala dan uang pembinaan dalam kompetisi yang dinilai oleh para juri berlisensi surfing dunia ini.

Soal kemenangan Wayan Wiratama, salah seorang juri  Made Sudiarta mengatakan, Wayan Wiratama lolos sebagai pemenang lantaran ia punya teknik yang bagus. “Dia pesurfer bertalenta yang bisa menaklukkan ombak yang tinggi melengkung. Pesurfer yang jago menaklukkan ombak tinggi itu banyak, tapi yang bisa menaklukkan ombak tinggi melengkung itu jarang. Sebab lengkungan ombak itu cukup sering menjadikan pesurfer terjatuh,” terang Made Sudiarta sambil memberikan pujian mengomentari kehandalan  Wayan Wirataman menciptakan manuver-manuver terbaiknya. Made berharap, ke depan Pulau Merah terus dikelola dengan baik, dan bisa digunakan untuk area pengembangan olahraga surfing. Apalagi, ujarnya, di dunia, tidak ada tempat surfing yang backgroundnya gunung sebagaimana di Pulau Merah.

Pernyataan senada muncul dari Koordinator tim juri, I Ketut Menda. Dalam kompetisi surfing, kecepatan, lamanya arus dan pasang surutnya air yang tak terduga menjadi faktor penentu. Ketut Menda menilai, secara umum persiapan peserta baik. Jika pada hari pertama point paling tinggi yang diperoleh peserta berkisar di angka 7  hingga 8 point karena air yang surut, maka berbeda dengan hari kedua dan ketiga yang gelombangnya lebih tinggi. “Pesurfer bisa meraih angka 9 hingga 10 point, lantaran ombaknya sedang bagus-bagusnya bertepatan dengan bulan purnama. Dan Wayan Wirataman  pandai memilih moment, ombak mana yang akan dia ambil,”ujar Surf Master in Bali yang juga pemilik Bali Barrel Surf Shop itu.    

Dinobatkan sebagai pemenang, Wayan (37 tahun) menyatakan rasa senangnya di hadapan para audience. Pria yang pernah mewakili Indonesia di ajang surfing tingkat internasional di Perancis ini berharap tahun-tahun mendatang  bisa diadakan kontes surfing secara rutin di Pulau Merah yang menurutnya punya ombak yang bagus ini.

Kontes surfing  ini ditutup langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas. Orang nomor satu di Banyuwangi ini menyampaikan terima kasihnya pada seluruh elemen yang mendukung terselenggaranya acara ini. “Momentum kompetisi surfing 3 hari ini membuat Banyuwangi menjadi perhatian lokal, nasional dan internasional. Sampai-sampai jalan menuju Pulau Merah yang tadinya tidak pernah macet dan hanya butuh waktu  2 jam untuk mencapainya dari pusat kota Banyuwangi, ini sampai mengular hingga 3 Km lebih, dan butuh waktu sekitar 4 jam-an untuk bisa mencapai lokasi ini," tutur Bupati Anas yang  berharap pengalaman ini bisa dijaga sehingga ke depan bisa lebih baik lagi. Bupati yang pernah menjadi anggota DPR RI ini juga berharap agar Pulau Merah senantiasa dijaga kebersihannya,  dan kepada seluruh stakeholders pun diminta untuk  merumuskan bersama-sama bagaimana pengembangan Pulau Merah selanjutnya di masa mendatang. (Humas & Protokol)

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :