Seriusi Sport Tourism, Banyuwangi Siap Gelar Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013

Selasa, 7 Mei 2013


DENPASAR  – Setelah sukses menggelar Banyuwangi Tour De Ijen, Pemkab Banyuwangi kembali menggelar sport tourism bertajuk Red Island Banyuwangi International Surf Competition 2013.  Kompetisi ini digelar sebagai bentuk keseriusan Pemkab dalam mengembangkan wisata minat khusus (special interest tourism).  Lomba surfing internasional tersebut akan dihelat di Pantai Pulau Merah pada 24-26 Mei Mendatang. 

Bupati  Anas menjelaskan dalam mengembangkan pariwisata, positioning Banyuwangi memang pada wisata minat khusus, khususnya eco-tourism dan sport tourism. “ Dalam beberapa hal, antara  eco-tourism dan sport tourism saling beririsan karena kekayaan wisata alam dipadukan dengan wisata olahraga. Para wisatawan akan mendapatkan pengalaman  baru, menikmati keindahan alam sekaligus merasakan extreme sport,” kata Bupati.

Sementara itu terkait persiapan penyelenggaraan Red Island Banyuwangi International Surf Competition mendatang menurut Bupati Anas terus dimatangkan.  Untuk memastikan hal tersebut, Bupati bersama satker terkait turun langsung melakukan peninjauan lokasi di Pulau Merah. Kegiatan ini dilakukan antara lain untuk mengecek akses jalan kedatangan peserta. “Kami ingin para surfer yang notabene dari mancanegara bisa nyaman saat menuju Pulau Merah,” ujar Bupati.

Selain melihat kondisi akses yang akan dilalui peserta menuju Pulau Merah, Bupati juga mengatakan ingin memastikan kesiapan akomodasi peserta dan kondisi lokasi Pantai pulau Merah. Sebab nantinya sebagian peserta akan menempati tenda-tenda yang disiapkan oleh panitia selama 3 hari kompetisi berlangsung dan sebagiannya lagi akan tinggal di rumah-rumah warga sekitar. “Kami ingin memastikan kesiapan lokasi untuk pendirian tenda dan apakah warga siap melayani  para pesurfer,” terang Bupati.

Untuk memperkenalkan ajang kompetisi internasional tersebut secara luas, sebelumnya pada Senin (6/5) Bupati Anas juga menggelar press  conference  di Hotel Grand Istana Rama, Kuta, Bali. Acara tersebut dihadiri Presiden Indonesia Surfing Asosiation (INSA) Jro Suparta Karang, komunitas surfing lokal dan mancanegara serta puluhan awak media.

Selain menjelaskan latar belakang diselenggarakannya kompetisi, Bupati juga mengatakan even ini untuk mengangkat pamor Pulau Merah sebagai destinasi wisata internasional baru Banyuwangi selain Triangle of Diamond. “Pantai Pulau Merah akan dikampanyekan sebagai titik surfing yang baru bagi para peselancar. Sebelumnya, para peselancar lebih banyak mengenal Pantai Plengkung (G-Land) sebagai tempat berselancar di Banyuwangi,” kata Bupati Anas.

Dalam press conference tersebut selain dihadiri media lokal dan nasional juga diikuti beberapa media asing khususnya media sport dan surfing.  Salah satunya wartawan dan fotografer dari majalah surfing Italia yang menyatakan siap meliput selama berlangsungnya kompetisi. Fotografernya bahkan mengatakan akan ikut mencebur langsung ke laut untuk mengambil angle terbaik. Tidak hanya media, press conference ini  juga dihadiri pesurfer lokal dan asing yang telah mendaftar sebagai peserta. Pesurfer asing yang datang diantaranya dari California, Amerika Serikat dan Italia.

Sementara itu Kabag Humas dan Protokol Djuang Pribadi mengatakan hingga saat ini, total terdapat 28 peselancar asing dari 18 negara yang rencananya akan berpartisipasi, antara lain, dari Australia, Amerika, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Jerman. Selain itu juga  Italia, Swedia, Brazil, Portugal, Perancis, Austria, Belanda dan Afrika Selatan, Puerto Rico, Spanyol, dan Jepang.

Adapun di tingkat lokal dan nasional tercatat 100 peserta yang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta. Jumlah peserta dimungkinkan bertambah seiring masih dibukanya pendaftaran. Ditargetkan untuk setiap kategorinya, jumlah peserta mencapai 64 orang, sehingga total ada 192 peserta yang ikut dalam kejuaraan surfing berskala internasional ini. “Kejuaraan tersebut direncanakan akan dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu,” terang Djuang.

Tidak hanya itu saja, pada malam hari seusai kompetisi, akan disuguhkan konser musik yang dimeriahkan oleh DJ dan tiga grup band. Pada malam hari pertama (26 Mei), akan tampil Rescue Rockability. Dilanjutkan dengan penampilan Congrad Good Vibration pada malam esoknya. Dan hari terakhir sebagai penutup akan tampil Steven Jam. (Humas & Protokol)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :