Serunya Festival Rafting dan Tubing Banyuwangi
Sabtu, 16 April 2016
BANYUWANGI – Ratusan peserta rafting nampak semangat memacu dayung di derasnya Kali Badeng. Riuh tawa dan jerit kegembiraan terdengar di sepanjang sungai. Keriuhan itu bertambah seru saat peserta festival rafting melewati spot-spot menantang, seperti turunan sungai, arus deras, dan batuan terjal. Inilah suasana kegembiraan yang terasa saat berlangsungnya Festival Karo Rafting & Tubing di Sungai Badeng, Kecamatan Songgon, Banyuwangi Sabtu (16/4).
Festival arung jeram ini yang baru pertama kali digelar ini, merupakan salah satu event dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016. Festival yang menggabungkan sport dan tourism ini digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (16 – 17 April), rafting digelar hari pertama, sementara tubing Minggu 17 April besok. Festival ini digelar di Sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Sungai yang bernama asli Sungai Bate ini hulunya berasal dari mata air Gunung Raung. Sungai Badeng sebagai arena olahraga arung jeram ini terletak di pelosok desa, berbatasan langsung dengan kaki Gunung Raung. Meskipun terpencil, lokasinya menjanjikan pemandangan indah. “Festival ini digelar sebagai bentuk support pemkab mengembangkan daerah pinggiran namun memiliki potensi yang bagus. Seperti destinasi arung jeram ini yang dibentuk dan dikelola langsung dari masyarakat Desa Songgon. Ini perlu kita sentuh dan dibantu promosinya,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membuka festival tersebut.
Dikatakan Anas, olah raga yang memacu adrenalin ini menawarkan hal baru bagi wisatawan ke Banyuwangi. Arung jeram di Kali Badeng ini akan menjadi destinasi petualangan baru, melengkapi destinasi wisata lainnya. "Sekarang ke Banyuwangi tidak hanya sekadar menikmati wisata alamnya, namun sekarang ada alternatif berwisata yang menawarkan petualangan baru. Setelah kereta wisata lori di Kalibaru, kini ada arung jeram yang arusnya cukup menantang juga," ujar Anas.
Bupati Anas pun turut bermain arung jeram bersama ratusan peserta untuk mencoba rute menantang Sungai Badeng. Satu boat bersama Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono, Bupati Anas nampak bersemangat di sepanjang rutenya. Sambil sesekali dia memuji keindahan alam Desa Songgon yang masih asri. “Sungainya lebar dan aliranya deras, jadi menantang sekali. Tapi saya sangat enjoy karena safety nya sudah bagus, jadi tidak khawatir tenggelam. Pemandangannya ini lho bagus sekali, karena letaknya di kaki gunung,” ceritanya puas setibanya di pos finish.
Pujian itu juga diaminkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Benny Siswanto yang saat itu hadir di lokasi. Menurut Benny, potensi di Sungai badeng sangat menjanjikan ditunjang pemandangannya yang indah.
Masyarakat pun terlihat antusias dengan gelaran festival ini. Terlihat banyaknya warga yang berbondong-bondong datang ke lokasi acara. Tak sekedar turut bermain arung jeram, mereka pun meramaikan acara dengan beragam cara. Ada yang sekedar menonton acara, namun ada juga yang menjajakan buah lokal Songgon. Mulai dari durian merah khas Banyuwangi, manggis, hingga buah langsep. "Festival ini juga ajang bagi kami untuk mengenalkan produk lokal daerah. Songgon terkenal dengan durian dan manggis-nya.
Sehingga saat orang datang untuk arum jeram, secara tidak langsung mereka juga akan tahu buah lokal desa ini,” pungkasnya. Sejumlah ajang sport tourism secara rutin digelar Banyuwangi Festival dalam beberapa tahun terakhir. Selain festival rafting dan tubing, tahun ini ada International Tour de Banyuwangi Ijen (11-14 Mei), Kompetisi International BMX (2-3 April), Underwater Festival (21-22 Mei), Kite and Wind Surfing Competition (20-21 Agustus), dan International Run (9 Oktober). (Humas)