Tim Bedah Tulang RSUD Genteng Sukses Operasi Tulang Belakang

Senin, 26 Februari 2018


BANYUWANGI -  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, Banyuwangi berhasil melakukan operasi pada pasien penderita cidera tulang belakang untuk pertama kalinya. Setelah tindakan operasi tersebut keluhan nyeri dan kelumpuhan yang dialami pasien berangsur pulih.

Direktur RSUD Genteng Indah Sri Lestari mengatakan, tim dokter RSUD Genteng beberapa waktu lalu baru saja berhasil melakukan operasi bedah patah tulang belakang yang dialami oleh salah satu pasien RS. Operasi ini tergolong operasi yang cukup rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses tindakannya.

“Karena tulang belakang merupakan salah satu organ vital tubuh manusia yang memuat dan melindungi susunan saraf yang merupakan kelanjutan dari otak dalam membawa informasi dari maupun ke arah otak. Arah dari otak misalnya membawa perintah gerakan kepada alat gerak, aktifitas sistem saluran pernapasan, cerna, kemih. Sedangkan arah menuju otak memberi input informasi dari luar gubuh yang ditangkap kulit,” terang dr. Indah.

Dr. Indah melanjutkan,  pasien operasi tulang belakang yang ditangani RSUD awalnya  mengalami kecelakaan terjatuh dari pohon hingga mengalami patah tulang belakang. Patah tulang belakang tersebut juga disertai cidera penyerta pada saraf di tulang belakang.

“Maka  tindakan operasi perlu segera dilakukan untuk mencegah tingkat keparahan dan mengatasi permasalahan tersebut. Semua prosedurnya dilaksanakan oleh tim oeprasi bedah tulang kami yang telah berpengalaman dan terlatih, ” kata dr. Indah sapaan akrabnya.

Dr. Indah menerangkan operasi untuk mengatasi patah tulang belakang tersebut harus dilakukan dengan pemasangan implant Pedicle Screw and Rod dengan alat operasi khusus. Tujuannya  agar didapatkan stabilitas pada tulang belakang sehingga kondisi pasien bebas nyeri dan dapat duduk dengan nyaman selama masa pemulihan. Implant dan alat operasi tersebut didatangkan langsung dari Jakarta.

“Ini adalah salah satu kendala kami kenapa selama ini belum pernah melakukan operasi tulang belakang, karena  ketiadaan alat operasi. Tapi kendala ini sekarang bisa teratasi karena mudah untuk mendatangkan langsung dari Jakarta dengan adanya penerbangan langsung JKT-BWI di pagi dan sore hari. Dimana alat tersebut didatangkan pada pagi hari dan sore harinya langsung di bawa kembali ke Jakarta,” terang dr. Indah.

Proses operasi tersebut dilakukan oleh tim RSUD yang terdiri dokter ahli orthopedi yang melaksanakan tindakan operasi, dokter ahli anestesi (pembiusan) berikut para perawat multi-disiplin yang terlatih dan saling bekerjasama selama operasi.

Ditambahkan ketua tim operasi bedah tersebut dr. Nolly Aditya, SpOT, selama proses operasi berlangsung tindakan pemasangan implant tidak boleh dilakukan berkali-kali. Maka kejelian dan keakuratan menjadi faktor utama keberhasilan operasi tersebut.

“Selama operasi berjalan, tindakan pemasangan implant dilakukan dengan cermat dan teliti dengan akurasi tingkat milimeter. Kami bersama tim dan perawat yang telah terlatih bekerja sama untuk memastikan kondisi pasien kondusif dan proses pemasangan implant tepat,” cetusnya.

Pasca operasi, tim masih harus bekerja keras untuk mengembalikan fungsi alat gerak penderita. Salah satunya dengan menyiapkan pelatihan fisioterapi dan pemesanan orthosis/alat support punggung untuk membantu pasien berlatih untuk segera kembali beraktifitas

“Saat ini hasilnya sangat positif, kelumpuhan pasien berkurang berangsur-angsur dan kita harapkan pasien bisa segera sembuh dan melaksanakan aktifitasnya seperti sedia kala,” pungkas dr. Nolly.

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :