Tokoh Lintas Agama Diminta Urun Rembug Pembangunan

Selasa, 28 Juni 2011


BANYUWANGI– Kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin sejak lama di Bumi Blambangan, menjadi modal sosial untuk mewujudkan pembangunan Banyuwangi ke depan. Hal itu diwujudkan dengan mengumpulkan para tokoh lintas agama untuk duduk bersama dalam sarasehan Peningkatan Toleransi Dan Kerukunan Antar Umat beragama, di Klenteng Tik Liong Tian, Rogojampi.

Dalam sarasehan yang berlangsung di tempat peribadatan umat Konghucu itu, dimaksudkan sebagai bentuk komunikasi antar pemerintah dengan tokoh umat beragama, dan dihadiri langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Dalam sambutan singkatnya, Bupati Anas mengatakan,  “Banyuwangi memiliki sejarah kerukunan umat beragama yang telah berlangsung sejak lama, hal ini harus terus dipelihara sebagai modal sosial dalam pembangunan.  “Kami juga meminta masukan dan evaluasi terhadap program yang akan, sedang dan telah berjalan di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Bupati Anas kepada para perwakilan lintas agama tersebut.

Selain itu, Bupati juga mengajak tokoh agama untuk turut serta mendukung program pengentasan kemiskinan yang saat ini gencar digalakkan pemerintah. Tokoh-tokoh agama, lanjut Bupati dapat berperan bersama-sama Kepala Desa untuk ikut mengentaskan warga miskin diwilayahnya masing-masing. Bupati juga meminta kepada tokoh agama untuk memperkuat benteng moral masyarakat yang saat ini dirasa semakin mengalami kerusakan.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas), Drs Abdullah selaku penyelenggara acara menambahkan dengan bahasa agama masing-masing diyakini program pemerintah menuju Banyuwangi yang lebih baik akan tersosialisasi. “Forum ini juga dimaksudkan untuk minta masukan bagi pemerintah baik yang sudah, sedang atau yang telah dilakukan,’ paparnya.

Lebih dalam mantan Kepala Bagian Humas pemkab ini juga mengatakan, kerukunan umat beragama yang tumbuh subur di Banyuwangi menjadi modal sosial. Rasa percaya  dan kerja sama antar sesama serta berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa kita sangat berperan dalam proses pembangunan. Karena dengan adanya kerukunan maka program dan tujuan pembangunan lebih mudah untuk dijalankan dan diwujudkan. “Hasil dari proses komunikasi tersebut diharapkan nantinya juga akan sampai kepada umat yang dipimpin oleh para tokoh agama sehingga terjadi keselarasan antara pemerintah dan masyarakat,” tambahnya.

Acara diatas dihadiri unsur Forum Pimpinan Daerah (FPD), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Musyarawah Gereja (Bamag), Paroki Ratu Damai, Walubi dan perwakilan Parisade Hindu Dharma Kabupaten Banyuwangi, Wabup Yusuf Widiatmoko, Sekkab, Sukandi dan pejabat teras pemkab.

Setelah menghadiri acara sarasehan bersama tokoh lintas agama, Bupati Anas menghadiri acara Isra Mi’raj dan Haul K.H Askandar ke 44 di ponpes Manbaul Ulum, Rogojampi. Dalam kesempatan tersebut Bupati anas menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kyai baidowi dan pengurus pondok pesantren yang telah menyelenggarakan pendidikan yang tanpa pamrih meskipun tidak mendapatkan bantuan APBD. (Humas)



Berita Terkait

Bagikan Artikel :