Tumbuhkan Inovasi, Pemuda Desa Kelola Gurami Jadi Keripik

Jumat, 9 Maret 2018


BANYUWANGI – Berawal dari keinginan mengembangkan potensi desa berupa ikan gurami yang melimpah, para pemuda Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi membuat inovasi baru. Yakni menjadikan ikan gurami sebagai keripik.

Adalah Haris Efendi dan Dadang Setiawan, pemuda setempat yang menggagas bisnis keripik gurami. Mereka yang tergabung dalam Karang Taruna Mandiri menjadikan usahanya  sebagai sarana untuk meningkatkan perekonomian warga.

“Kampung kami memang dikenal sebagai Kampung Gurami saking melimpahnya ikan jenis tersebut di tempat kami. Tapi selama 14 tahun terakhir , ikan gurami masih dijual dalam bentuk ikan segar saja. Belum ada produk-produk berbasis ikan gurami,” kata Haris.

Di Kampung Gurami, terdapat dua kelompok peternak ikan yang eksis. Yakni Mina Elang Buana dan Mina Tirto Arum. Kedua kelompok tersebutlah yang bertanggung jawab atas produksi ikan di kampung tersebut. Dalam sebulan, Kampung Gurami bisa menjual ikan gurami segar 5 – 7 ton. Mereka menjual ikan segarnya ke warung-warung ikan bakar di seputar Banyuwangi dan  Bali.

Bersama rekannya, Dadang, Haris kemudian mencoba-coba membuat keripik gurami, agar tak hanya menjadi produk mentah. Dengan resep khusus, mereka mampu menyulap gurami jadi kudapan sekaligus lauk yang lezat.

“Butuh proses dua hari untuk menghasilkan keripik gurami yang enak dan renyah. Gurami yang  telah disiangi, diiris tipis, dibumbui, digoreng setengah matang, kemudian kami simpan di freezer. Selanjutnya kami goreng lagi untuk mendapatkan tekstur yang kriuk,” kata Haris.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, Haris dan Dadang melalui serangkaian proses trial dan error. September tahun lalu mereka berdua menggagas ide tersebut. Oktober mereka mulai membuat produknya hingga menguji keawetan produknya yang notabene tahan dua bulan tanpa bahan pengawet. Hingga mulai melaunching produk tersebut pada bulan Desember.

“Produknya kami namai Guerame Fish Chips. Kami namai  Guerame supaya terkesan unik dan eyecatching,” beber Haris yang melayani pemesanan produknya secara online atau beli di tempat di Kampung Gurame.

Dibandrol sebesar Rp 20 ribu per packnya, Haris dan Dadang membuat tiga varian rasa yakni original, pedas manis dan ekstra pedas.

Meski masih terbilang baru diluncurkan di pasar, Haris yakin produk mereka akan disukai. “Optimisme kami tumbuh, sebab selama ini di pusat oleh-oleh Banyuwangi, belum ada produk semacam ini. Yang biasanya ditemui di pasaran adalah produk ikan laut, bukan ikan air tawar. Jadi kami yakin, produk kami akan disukai pasar,” ujar Haris dengan yakin.

Ke depan Haris mengaku akan terus getol mengembangkan produknya, termasuk kemungkinan pengembangan produk lainnya selain keripik gurami.

“Kami pemuda Desa Sukomaju akan mencoba mengembangkan produk inovasi lain tentunya berbasis ikan gurami. Tujuannya agar Kampung Gurami benar-benar menjadi sentra perikanan ikan gurami dan bisa menjadi sentra Wisata Edukatif Ikan Gurami. Sekaligus  sebagai penunjang perekonomian warga kampung kami,” pungkasnya. (*)

 

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :