Wadahi Kreativitas Seni Para Pelajar, Banyuwangi Gelar Festival Seni Pelajar

Kamis, 22 Maret 2018


BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Seni Pelajar tingkat SLTP. Festival yang diikuti 1500 siswa SMP/Mts negeri dan swasta se Banyuwangi ini, akan berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu (22-24 Maret 2018).

Festival Seni Pelajar ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu Pekan Seni Pelajar (PSP); dan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SLTP sederajat.

Dikatakan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, festival ini digelar untuk mewadahi kreativitas pelajar dalam mengeksplorasi potensinya, khususnya di bidang seni. “Harapannya, even ini dapat melahirkan semakin banyak generasi muda yang berprestasi di bidang seni. Mulai seni tari, musik, teater, melukis, hingga seni patung,” kata Wabup Yusuf saat membuka Festival Seni Pelajar di Gesibu, Kamis (22/3).

Dia menambahkan, festival ini juga sebagai ajang adu kreativitas di bidang seni di tingkat sekolah menengah pertama. Dengan festival seni pelajar ini, diharapkan anak-anak tidak hanya mampu berjaya di sekolah dan lingkungannya sendiri, namun juga bisa berkompetisi di skala yang lebih luas. Oleh karenanya, bakat seni yang dimiliki harus diasah dengan siswa yang lain, sehingga prestasinya bisa lebih meningkat.

Pemerintah daerah, imbuh Wabup, telah menyediakan beasiswa bagi anak yang berprestasi, termasuk di bidang seni khususnya yang berhasil meraih penghargaan di tingkat regional dan nasional. Mereka diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi dengan beasiswa pemerintah.

“Pemerintah telah menganggarkan beasiswa sebesar Rp. 15 miliar bagi anak-anak yang berprestasi, termasuk di bidang seni. Maka, janganlah berhenti mengasah potensi seni kalian. Teruslah mengukir prestasi,” kata Wabup Yusuf.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, PSP tingkat SLTP kali ini melombakan 7 cabang lomba yaitu seni lukis, seni kriya, desain motif batik, seni patung, samroh, paduan suara, dan teater tradisional. Sementara FLS2N ada 5 cabang lomba. Mulai lomba seni cipta kreasi tari, musik tradisional, desain poster, gitar solo, hingga lomba menyanyi solo.

Semua cabang lomba tersebut digelar menyebar di enam lokasi yang berbeda. Untuk lomba samroh, seni patung, seni lukis, desain motif batik, dan seni kriya dilaksanakan di Gesibu Blambangan. Lomba gitar solo dan poster digital di aula SMPN I Banyuwangi. Lomba kreativitas seni tari dan musik tradisi di aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. Sementara itu, untuk lomba menyanyi solo digelar di aula Universitas Banyuwangi (UNIBA). Lomba paduan suara di Aula Dinas Pendidikan Banyuwangi. Serta lomba teater tradisi di aula SMPN I Giri

“Ini bagian dari pendidikan karakter sekaligus mengenalkan seni kepada anak-anak sejak dini. Dan yang tidak kalah penting, ajang ini juga cara nguri-uri budaya daerah. Siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita kalau bukan anak-anak generasi muda,” kata Sulihtiyono.

 

Pekan seni kali ini diikuti sedikitnya oleh 1500  siswa SLTP negeri/swasta dari 25 kecamatan di Banyuwangi.

“Target dari event ini adalah menjaring siswa-siswi yang memiliki bakat seni. Kita cari juara terbaiknya. Juara terbaik PSP, akan mewakili Banyuwangi untuk berkompetisi di pekan seni tingkat provinsi Jawa Timur. Bahkan, juara terbaik FLS2N disiapkan untuk mewakili daerah hingga ke tingkat nasional,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Berita Terkait

Bagikan Artikel :