Nina Akbar Tanjung Kagum Tari Gandrung

Minggu, 24 Juli 2011


BANYUWANGI – Karena dinilai memiliki seni dan sejarah yang tinggi, Banyuwangi kedatangan Yayasan Warna-warni  Jakarta. Yayasan yang diketuai Nina Akbar Tanjung  ini, sengaja datang ke Banywangi dalam sesi tur rutinya. Selanjutnya, yayasan yang bergerak dalam pemberdayaan sejarah dan kebudayaan Indonesia dijamu secara langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, di Kalibaru Cottages, Sabtu (23/7).

Dikatakan Nina Akbar Tanjung, kedatangannya  beserta rombongan khusus untuk melihat lebih dekat budaya Banyuwangi., khususnya tari Gandrung “ Saya sempat menelepon Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, karena penasaran dengan penampilan tari Gandurung. Setelah saya menyaksikan sendiri, ternyata Tari Gandrung memang luar biasa,” ungkap istri politisi Golkar,  Akbar Tanjung  ini dengan berbinar.

Yayasan Warna-warni, kata Nina, juga akan mengunjungi bangunan-bangunan tua disetiap daerah yang didatangi. "Saya melihat Banyuwangi juga memiliki keunikan bangunan dan artisitektur tersendiri," tuturnya. Dari arsitektur sebuah bangunan,  kata Nina Akbar, bisa  dilihat perjalanan sebuah peradaban. "Hal ini juga bisa dingkat sebagi potensi wisata daerah” ujarnya.

Diakhir sambutannya yang banyak memuji Banyuwangi, Nina juga memberikan cinderamata berupa buku yang cantik  berjudul Jejak Gula, yang diterbitkan Yayasan Warna Warni sendiri.

Dipuji begitu hebatnya tarian khas Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas,mengucapkan terima kasih. Sebagai referensi buadaya yang lain bagi Yayasan Warna Warni, Bupati Anas juga menceritakan budaya Banyuwangi lain.  Salah satunya, Banyuwangi memiliki suku Using yang masih sangat menjaga nilai-nilai tradisi. Diantaranya, untuk ukuran tempat tidur (kasur, red) memiliki ukuran yang sama. " Bahkan, pada bulan-bulan tertentu mereka menjemur kasur berbarengan, bisa dibayangkan kalau tiga ribu kasur dijejerkan, berapa panjangnya," cerita Bupati Anas yang disambut tawa semua yang hadir.  Karenanya, lanjut Bupati Anas,  Pariwisata diperintahkan untuk mengontak Meseum Rekor Indonesia (MURI) agar keunikan ini bisa dijadikan kategori menjemur kasur terpanjang se Indonesia.

Tak lupa Bupati Anas juga promosi kalau Banyuwangi akan menggelar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) pada bulan Oktober mendatang. "Kalau Jember punya Jember  Fashion Carnival (JFC), kita punya Ethno dengan konsep mengangkat  parade budaya etnik Banyuwangi.  Harapannya jelas, BEC bisa tembus di tingkat internasional, "tandas Bupati Anas.



Berita Terkait

Bagikan Artikel :